Minggu, 14 September 2008

Betutu Laku di Lelang Agro Manado

Lelang Agro Manado merupakan kegiatan reguler yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Utara yang mempertemukan para penjual dan pembeli berbagai macam komoditas yang dihasilkan di daerah tersebut. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2008 di Hotel Sahid Manado merupakan Lelang Komoditi Agro Sulut ke 26 atau lelang pertama ditahun 2008, dari 6 kegiatan yang direncanakan pada tahun 2008 ini. Lelang Komoditi Agro di Manado, pertama kali diselenggarakan tanggal 3 April 2004.

Lelang ke 26 tersebut diikuti oleh sekitar 90 peserta, pembeli dan penjual. Lelang berlangsung dari jam 11.00 – 15.00 WITA dengan 12 transaksi yang bernilai sebesar Rp 10.798.750.000,-. Khusus untuk komoditi perikanan mencapai Rp 3.900.000.000,- atau 36,12 % dari nilai total yang dilelang yang terdiri dari Ikan Betutu dengan nilai Rp 300.000.000,- (2,78 % dari nilai total) dan Ikan Cakalang Rp 3.600.000.000,- (33,34 % dari nilai total).

Proses lelang diawali dengan perkenalan antara para penjual dan pembeli. Walaupun acara pertemuan itu belum dibuka secara resmi tapi diantara mereka sudah melakukan penjajagan. Setelah acara dibuka, setiap peserta memperkenalkan contoh produk yang dimilikinya beserta harga yang ditawarkan begitu juga para calon pembeli menginformasikan barang yang dibutuhkan dengan harga yang diinginkan. Setelah itu, selama kurun waktu tertentu, Panitia membuka kesempatan kepada para pembeli untuk menawar hingga diperoleh nilai penawaran tertinggi yang dapat diterima oleh pembeli. Adanya kesepakatan harga tersebut menandai terjadinya transaksi.


Setelah acara lelang selesai, dilakukan penandatanganan kesepakatan transaksi antara pembeli dan penjual dengan disaksikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Utara. Proses pembayaran dilakukan dengan transfer dari pembeli ke penjual dan pengiriman barang dilakukan setelah pembayaran diterima.



Ikan Betutu, Berharap pada Program Budidaya

Yang menarik selama lelang komoditi agro tersebut adalah permintaan terhadap ikan betutu (Oxyceotias Marmoratus). Para pembeli membutuhkan ikan betutu sebanyak 10 ton, namun seorang supplier, Max Korengkeng yang menjadi wakil dari para nelayan ikan betutu, baru sanggup menyediakan 2 ton untuk permintaan bulan itu. Harga yang disepakati adalah Rp 150.000/kg (franko Jakarta) dengan ukuran ikan 400 gram/ekor yang akan dikirimkan dalam dua tahap. Pada tahap awal (minggu pertama) dikirim sebanyak 1 ton dan tahap berikutnya minggu ke dua dikirim sisanya.

Berdasarkan informasi dari Max Korengkeng, di Jakarta saat ini harga ikan betutu hidup asal Manado untuk ukuran 300 gram/ekor dihargai sebesar Rp 100 ribu/kg dan ukuran 400 gram/ekor adalah Rp 150.000,-/kg. Biaya transportasi udara Manado – Jakarta adalah Rp 9.000,-/kg setiap pengiriman di atas 100 kg dan Rp 14.000,-/kg untuk pengiriman di bawah 100 kg.

Menurut Max Korengkeng yang juga menjabat sebagai wakil ketua HNSI KCP Kab. Minahasa, permintaan terhadap ikan betutu ini sangat besar karena tidak hanya datang dari Jakarta tapi juga dari Cina, Malaysia, Singapura bahkan Eropa. Selama ini ikan betutu masih berasal dari hasil tangkapan alam di danau Tondano. Dengan situasi ini Max Korengkeng mengharapkan adanya pengembangan budidaya ikan betutu di daerahnya sehingga kontinuitas pasokannya dapat dijamin.


Sebagai orang yang peduli akan masyarakat sekelilingnya, Max Korengkeng sangat berharap bahwa dengan adanya peluang pasar ikan betutu ini dapat meningkatkan pendapatan para nelayan di sekitar danau Tondano yang selama ini kurang begitu memadai. Disamping itu melalui budidaya ikan betutu diharapkan dapat menjadi program pemerintah yang pro poor, pro job dan pro growth. (Gantira-Terbit pata majalah WPI Tahun 2008)

Tidak ada komentar: